Pages

Thursday 25 October 2012

MATA LALAT

Mata Lalat

Oleh Bpk. Ustadz Muzakkir Muhsin Thaha


Sebagian orang menjadikan pilihan untuk dirinya sebagai orang yang menjengkelkan.
Hampir tidak ada perkara yang menjadikan dia reda dan senang.
Tidak ada pada kamus dirinya kagum dan apresiasi terhadap sesuatu, sekalipun baik bahkan sangat baik.
Yang ada hanya kritikan dan celaan serta menyebarkan keraguan.



Yang kelihatan di matanya ketika melihat makanan lezat adalah secuil rambut yang menempel karena tidak sengaja.
Yang menjadi perhatiannya pada baju yang cantik lagi indah dan bersih adalah setetes tinta dari pena yang menggores.
Yang merisaukannya satu huruf yang salah cetak pada sebuah kitab besar yang sangat berfaedah.
Pandangannya tertuju pada secuil kotoran hewan di sebuah taman luas yang sangat indah dipenuhi ratusan macam bunga yang harum semerbak.
Penglihatannya bagaikan mikroskop terhadap segala kekurangan, tapi bagaikan orang rabun senja atas lautan kebaikan.

Si mata lalat. Itulah dia.

Dia sibuk menyoroti kehancuran di kala orang giat membangun.
Dia sibuk membicarakan kegagalan di saat orang senang mencicipi prestasi-prestasi.
Dia sibuk menebarkan kepesimisan ketika orang riang gembira dengan keoptimisan.
Dia merasa matahari akan tenggelam di saat orang penuh semangat mengikuti alunan kicau burung menyambut terbitnya matahari. 
Dia menyebarkan penyakit melalui dua sayapnya di manapun dia hinggap ketika orang penuh semangat menebarkan kebaikan-kebaikan.

Sebenarnya yang bermasalah bukan matanya yang berada di kepala, tapi yang sakit hatinya yang tersimpan di dada.
فإنها لا تعمى الأبصار ولكن تعمى القلوب التي في الصدور

…..maka sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang berada di dada. (Al Hajj: 46)

Kita berlindung kepada Allah yang Maha Pengasih dari manusia bermata lalat.



Bpk. Ustadz Muzakkir Muhsin Thaha

No comments: