Pages

Wednesday, 6 August 2014

Ajaran Freemason Cikal Bakal Paham Pluralisme

Ajaran Freemason Cikal Bakal  Paham Pluralisme.

Catatan Kunci, Dialog DR.Adian Husaini bersama jamah IATMI KL

Paham pluralisme yang semakin kompleks dan semakin berbahaya perkembangannya di Indonesia dewasa ini, dan sangat dirasa perlu untuk diketahui asal usulnya secara mendasar, bagaimana konsepsi karakteristik philiosophy pemikirannya, dari mana pengaruh itu, siapa tokok-tokohnya, dan bagaimana pengaruh paham pemikiran ini dalam dunia pemikiran umat Islam Indonesia dewasa ini.

Istilah pluralisme agama tak hanya terjadi belakangan saja, istilah itu sudah pernah dikampanyekan gerakan freemanson dan theosofi dengan doktrin “Semper, ubique et ab omnibus”.  Paham yang mengatakan pada inti semua agama adalah sama tidak terlepas dari pengaruh Freemason. Gerakan ini bermula ketika pengikut Freemason membentuk gerakan The Theosophical Society. Dalam perkembangannya, The Theosophical Society ikut menyumbang bagi terwujudnya hikmah abadi (sophia perennis). Pemikiran para tokoh Sophia Perennis seperti Rene Guénon dan Frithjof Schuon tidak terlepas dari ajaran dalam Freemason.

Pada tanggal 17 November 1875, beberapa pengikut Freemason membentuk The Theosophical Society di New York. Seiring dengan perjalanan waktu. The Theosophical Society berkembang pesat di berbagai negara. Pada akhir abad 19, The Theosophical Society memiliki 500 cabang dalam 40 negara di Asia dan Barat.

The Theosophical Society di Perancis didirikan pada tahun 1887 oleh Gérard Encausse (1865-1916), juga seorang Mason. Encausse yang dikenal sebagai Papus adalah guru pertama Rene Guénon (1886-1951). Pemikiran Guénon mengenai gagasan spritualisme dan Tradisi agama-agama tidak terlepas dari pengaruh pemikiran Papus. Gagasan Guénon dikembangkan lebih jauh lagi oleh Frithjof Schuon (1907-1998).

Dalam pandangan Schuon, sekalipun dogma, hukum, moral, ritual agama adalah berbeda, namun nun jauh di kedalaman masing-masing agama, ada ‘a common ground’. Menurut Schuon, agama-agama bertemu pada level transendent. Gagasan bahwa semua agama pada intinya adalah sama, merupakan inti pemikiran Schuon.


Freemason dan Teosofi
Freemason menurut Encyclopaedia of Religion and Ethics (New York), adalah sistem moral khusus, ditutupi dengan kiasan serta diilustrasikan dengan simbol-simbol. Para sejarawan dari kalangan Freemason berpendapat paling tidak terdapat 3 teori yang menjelaskan sebab-musabab munculnya Freemason. 

Pertama, Freemason muncul sangat lama sekali seiring dengan klaim ritual Freemason itu sendiri, yaitu ketika Raja Salomo mendirikan Bait Suci dan Freemason sampi kepada kita sehingga kini sekalipun mekanismenya tidak diketahui. 

Kedua, Freemason adalah hasil dari karya para pembuat bangunan pada zaman pertengahan. Ketiga, ritual Freemason berasal dari Laskar Kristus yang menjaga Bait Suci Salomo (King Solomon’s Temple) atau dikenal juga sebagai Ksatria Bait Suci (Knight Templar). (baca Christopher Knight & Robert Lomas, The Hiram Key: Pharaohs, Freemasons and the Discovery of the Secret Scrolls of Jesus).

Freemason telah tersebar di benua Eropa. Salah satu fakta awal yang tertulis menunjukkan bahwa cabang Freemason telah ada di Inggris pada tahun 1641. 

Robert Moray, salah seorang keluarga raja (Royal family), telah masuk menjadi anggota Freemason di Edinburgh pada tanggal 20 Mei 1641. Selain itu, Elias Ashmole, masih dalam lingkungan keluarga Raja Inggris, menulis dalam buku diarinya bahwa ia telah menjadi anggota Freemason di Lancashsire, pada tanggal 16 Oktober 1646. (Francis A. Yates, The Rosicrucian Enlightenment).

Babak baru perkembangan Freemason adalah pada tanggal 24 Juni 1717. Sebabnya, pada tanggal tersebut Freemason telah menjadi organisasi Nasional dengan didirikannya Grand Lodge of England, yang merupakan gabungan dari 4 cabang Freemason. Para pengikut Freemason dalam Grand Lodge of England akan mengikuti agama yang semua manusia setuju… yaitu, menjadi Manusia yang Baik dan Benar (Religion is which all men agree… that is, to be Good Men and True). 

Dengan terbentuknya Grand Lodge of England, gerakan Freemason semakin merebak sehingga berkembang melintasi benua Eropa sehingga ke benua Amerika. 

George Washington, yang menjadi President pertama Amerika Serikat pada tanggal 30 April 1789 adalah seorang anggota Freemason. Selain itu, para penanda tangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika yang ditandatangani pada tanggal 4 Juli 1778 oleh William Hoper, Benjamin Franklin, Matthew Thornton, William Whipple, John Hancock, Phillip Livinston dan Thomas Nelson, kesemua mereka adalah pengikut Freemason.

Semua Agama Sama
Setelah mengurai sejarah Freemason dengan sangat ringkas, ada baiknya kita melihat bagaimana pengikut Freemason ikut mempelopori terbentuknya paham yang menyamakan agama. 

George Felt, seorang Freemason Yahudi, pada tanggal 7 September 1875 memberikan kuliah tentang “The Lost Canon of Proportion of the Egyptians,” di apartment Helena Petrovena Blavatsky (1831-1891), seorang aristokrat Rusia yang meninggalkan suami dan kemewahan harta karena merantau ke pegunungan Tibet selama bertahun-tahun. 

George Felt memfokuskan materi kuliahnya kepada penafsiran mistis tehadap ajaran (tradisi) Mesir yang hilang. Salah seorang peserta yang mengikuti kulian tersebut, Henry Steel Olcott, seorang pengikut Freemason di New York, mengusulkan supaya semua peserta (berjumlah 17 orang) yang telah mengiktui kuliah George Felt agar membentuk sebuah kelompok yang akan meneliti lebih mendalam lagi mengenai tradisi kuno. 

Blavatsky, guru Olcott menyetujui proposal tersebut. Sotheran, seorang Freemason, mengusulkan nama The Theosophical Society (Masyarakat Teosofis) bagi kelompok tersebut. 

Akhirnya, pada tanggal 17 November, 1875 diadakan pertemuan dengan 18 orang (termasuk George Felt) dan pada tanggal itu ditetapkan sebagai awal berdirinya The Theosophical Society. 

Dalam pidatonya peresmiannya, kolonel Henry Steel Olcott (1832-1907), berharap kelompok tersebut akan membuat penelitian dalam perbandingan agama dan juga untuk menemukan “ancient wisdom,” khususnya dalam sumber sumber primer dari semua agama, buku-buku Hermes dan Veda (primeval source of all religions, the books of Hermes and the Vedas), dengan perkataan lain dalam Filsafat Abadi. 

Setelah kematian Olcott pada tahun 1907, posisi ketua dipegang oleh Annie Wood Besant (1847-1933). Besant, berasal dari Inggris, masuk menjadi anggota Theosophical Society pada tahun 1889 dan menjadi ketua gerakan tersebut dari tahun 1907 sampai akhir hidupnya (1933). 

Menurut Besant, teosofi ataupun agama universal (universal religion) dibangun atas 2 fondasi, yaitu Tuhan sebagai immanent sekaligus transendent dan solidaritas atau persaudaraan semua manusia. 

Sebuah doktrin keagamaan akan diuji dengan prinsip "Semper, ubique et ab omnibus" (Selalu, dimana saja dan dari semua). Besant juga merumuskan ajaran teosofis sebagai berikut: (1) the unity of God (kesatuan Tuhan). Ajaran mendasar dari teosofi sebagaimana semua agama adalah kebenaran agama universal. (2) The Trinity of the manifested God (Inkarnasi Tuhan dalam Trinitas) Tuhan termanifestasikan sebagi Logos. (3) The hierarchy of beings (tingkatan wujud). (4) Universal brotherhood (persaudaraan universal), yang berbeda dengan konsep ‘kesetaraan’ (equality) ataupun ‘demokrasi’ (democracy). 

Besant juga menyatakan tujuan masyarakat Teosofis adalah mengajarkan kepada pengikutnya bahwa agama-agama adalah ungkapan dari hikmah ilahi yang lahir dan berasal dari zat yang satu. Oleh sebab itu, keragaman dan perbedaan dalam manifestasi lahiriah dan bentuk bukanlah inti dari ajaran agama. Semua agama memiliki keaslian dan kebenaran karena berasal dari zat yang satu.

Ringkasnya, sejak dibentuk oleh 18 orang anggota di New York, The Theosophical Society telah berkembang menjadi organisasi internasional. 

Pada tahun 1879, markasnya dipindahkan ke Bombay, India. Tiga tahun setelah itu (1882), markasnya sekali lagi dipindahkan ke Adyar, pinggiran Madras. Akhir abad 19, The Theosophical Society telah memiliki 500 cabang dalam 40 Negara di Asia dan Barat, termasuk cabang yang ada di Perancis, yand diikuti oleh Gérard Encausse (m. 1916) pada tahun 1887.5.


Tertarik dengan gagasan Olcott dan Blavatsky, Gérard Encausse, seorang Freemason mendirikan cabang The Theosophical Society di Perancis. Nama samarannya dikenal sebagai Papus.
Ia mendirikan Free School of Hermetic Sciences, sebuah sekolah yang mengkaji tentang mistis. Encausse menghidupkan kembali ajaran Martinist Order. Nama lengkap De Saint-Martin adalah Louis-Claude de Saint-Martin, seorang Freemason dan bekas pegawai tentara yang punya ketertarikan dengan mistis dan Hermes.

Sebagaimana dalam buku Against the Modern World: Traditionalism and the Secret Intellectual History of the Twetieth Century (OOxford: Oxford University Press, 2004), Martin meyakin,  “Semua tradisi bumi harus dilihat sebagai berasal dari tradisi-ibu yang fundamental bahwa, dari awal, telah dipercayakan kepada laki-laki yang berdosa dan kepada keturunannya yang pertama.
(All the traditions of the earth must be seen as deriving from a fundamental mother-tradition that, from the beginning, was entrusted to sinful man and to his offspring).

Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh Count Joseph de Maistre, juga seorang Freemason dan teman dekat Saint-Martin bahwam “Agama yang benar lahir pada hari ketika [semua] hari dilahirkan…, Konsep yang kabur [mengenai orang-orang kuno] tidak lain disebabkan banyaknya dari sedikit kelemahan  dari tradisi primitive yang tinggal. (The True religion…was born on the day that [all] days were born…, The vague conceptions [of the ancients] were no more than the more of less feeble remains of the primitive tradition).

Pada tahun 1906, Rene Guénon (1886-1951), yang kelak menjadi pelopor Filsafat Abadi (Filsafat Perenial’), masuk ke sekolahnya Encausse. Disana, Guénon bukan saja mulai mengenali kajian mistis (occult studies), namun juga berkenalan dengan sejumlah tokoh Freemason, teosofi dan berbagai gerakan spiritual yang lain.

Guénon aktif menggelar berbagai kongres, seminar, diskusi dan aktifitas tentang mistis dan Freemason di Perancis. Ringkasnya, Freemason merupakan ketertarikan Guénon yang paling besar sepanjang hidupnya (it remained of Guénon’s great interests throughout his life). 
Bagi Guénon, Freemason adalah wadah dari luasnya hikmah tradisional, kaya khususnya dalam simbolisme dan ritual. Guénon juga yakin bahwa Freemason adalah cara untuk menjaga banyak aspek dari Kristen yang telah hilang dan terabaikan.

 Guénon (m.1951) menghidupkan kembali nilai-nilai, hikmah, kebenaran abadi yang ada pada Tradisi dan agama. Guénon (m. 1951), menyebutnya sebagai Primordial Tradition (Tradisi Primordial). Guénon, yang awalnya Katolik, selanjutnya “memeluk” Islam pada tahun 1912. (nama Islamnya Abdul Wahid Yahya).

Bagaimanapun, selama kehidupannya di Perancis, Guénon tidak dikenal telah mempraktekkan ritual Islam. Guénon berpendapat bahwa ilmu yang utama sebenarnya adalah ilmu tentang spiritual. Ilmu yang lain harus dicapai juga, namun ia hanya akan bermakna dan bermanfaat jika dikaitkan dengan ilmu spiritual.

Menurut Guénon, substansi dari ilmu spiritual bersumber dari supranatural dan transendent. Ilmu tersebut adalah universal. Oleh sebab itu, ilmu tersebut tidak dibatasi oleh suatu kelompok agama tertentu. Ia adalah milik bersama semua Tradisi Primordial (Primordial Tradition).
Perbedaan teknis yang terjadi merupakan jalan dan cara yang berbeda untuk merealisasikan Kebenaran. Perbedaan tersebut sah-sah saja karena setiap agama memiliki kontribusinya yang unik untuk memahami Realitas Akhir. 

Pengalaman spiritual Rene Guénon (m.1951) dalam gerakan teosofi dan Freemason mendorongnya untuk menyimpulkan bahwa semua agama memiliki kebenaran dan bersatu pada pada level Kebenaran. Salah seorang tokoh penerus pemikiran Guénon adalah Frithjof Schuon (1907-1998).

Sejak berusia 16 tahun, ia telah membaca karya Guénon, Orient et Occident. Kagum dengan pemikiran Guénon, Schuon saling berkirim surat dengan Guénon selama 20 tahun.
Setelah berkorespodensi sekian lama, akhirnya, untuk pertama kalinya Schuon bertemu dengan Guénon di Mesir pada tahun 1938.

Schuon “memeluk” Islam dan dikenal sebagai Isa Nuruddin Ahmad al-Shadhili al-Darquwi al-Alawi al-Maryami. Ia adalah seorang tokoh terkemuka dalam religio perennis (Agama Abadi).
Ia menegaskan prinsip-prinsip metafisika tradisional, mengeksplorasi dimensi-dimensi esoteris agama, menembus bentuk-bentuk mitologis dan agama serta mengkritik modernitas.
Ia mengangkat perbedaan antara dimensi-dimensi tradisi agama eksoteris dan esoteris sekaligus menyingkap titik temu metafisik antar semua agama-agama ortodoks. Ia mengungkap Satu-satunya Realitas Akhir, Yang Mutlak, Yang Tidak Terbatas dan Maha Sempurna. Ia menyeru supaya manusia dekat kepada-Nya.
Dalam pandangan Schuon, sekalipun dogma, hukum, moral, ritual agama adalah berbeda, namun nun jauh di kedalaman masing-masing agama, ada ‘a common ground’. Ia berpendapat agama-agama mengandung dimensi eksoterik dan esoterik.

Kedua dimensi ini yang inheren dalam agama berasal dari dan diketahui melalui Intelek (Intellect). Menurut Schuon, secara psikologis, ego manusia terkait dengan badan (body), otak (brain) dan hati (heart). Jika badan diasosiasikan dengan eksistensi fisik, otak dengan fikiran (mind), maka hati (heart) dengan Intelek.

Jika dikaitkan dengan realitas, maka Intelek dapat diasosiasikan dengan Esensi Tuhan (Yang Satu) dan langit (alam yang menjadi model dasar) sedangkan fikiran dan badan meliputi dunia fisik, terrestrial. Intelek sangat penting karena otak dan badan di bawah kendali, dan berasal dari Intelek.
Intelek adalah pusat manusia (the centre of human being), yang bersemayam di dalam hati. Kualifikasi intelektual harus didampingi dengan kualifikasi moral. Jika tidak, maka secara spiritual, Intelek tidak akan berfungsi. Hubungan antara ‘intelektualitas’ dan ‘spiritualitas’ adalah bagaikan hubungan antara pusat dan pinggiran. Intelektualitas menjadi spiritualitas ketika manusia sepenuhnya, bukan Intelektualitasnya saja, hidup di dalam kebenaran.

Intelek lebih tinggi dari rasio karena jika rasio itu menyimpulkan sesuatu berdasarkan kepada data, maka mental berfungsi karena eksistensi intelek.
Rasio hanyalah media untuk menunjukkan jalan kepada orang buta, bukan untuk melihat. Sedangkan Intelek, dengan bantuan rasio, terungkap dengan sendirinya secara pasti. Selain itu, Intelek dapat menggunakan rasio untuk mendukung aktualisasinya.  
Di dunia fisik, Intelek terbagi menjadi fikiran (mind) dan badan (body). Namun, hanya di dunia fisik Intelek terbagi. Di alam langit yang menjadi model dasar, atau di dalam Ide Plato, fikiran dan badan merupakan makna yang tidak dibedakan: Fikiran adalah eksistensi dan eksistensi adalah fikiran.  

Manusia memahami kebenaran melalui intuisi. Sebagai sebuah daya, Intelek adalah dasar bagi intuisi. Intuisi intelek membedakan antara yang ril dan ilusi, antara wujud yang wajib dan wujud yang mungkin. Implikasinya, ada realitas transenden diluar dunia bentuk. 

Dengan Intelek, manusia mengetahui bahwa Realitas dapat dibagi menjadi dua, Absolut dan relatif, Ril dan ilusi, Yang Harus dan mungkin, yang esoteris dan eksoteris. Menurut Schuon, agama-agama bertemu pada level yang esoteris, bukan eksoteris. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai esoteris dan eksoteris dalam pemikiran Schuon.

Eksoterisme dan Esoterisme
Menurut Schuon, eksoteris adalah aspek eksternal, formal, hukum, dogmatis, ritual, etika dan moral sebuah agama. Eksoteris berada sepenuhnya di dalam Maya, kosmos yang tercipta. Dalam pandangan eksoteris, Tuhan dipersepsikan sebagai Pencipta dan Pembuat Hukum bukan Tuhan sebagai Esensi karena eksoterisme berada di dalam Maya, yang relatif dalam hubungannya dengan Atma. Pandangan eksoteris bermakna pandangan yang eksklusif, absolut dan total, sekalipun dari sudut pandang intelek adalah relatif.

Menurut Schuon, pandangan eksoteris, bukan saja benar dan sah bahkan juga keharusan mutlak bagi keselamatan (salvation) individu. Bagaimanapun, kebenaran eksoteris adalah relatif.  Inti dari eksoteris adalah ‘kepercayaan’ kepada “huruf”,--sebuah dogma esklusifistik (formalistik)--dan kepatuhan terhadap hukum ritual dan moral. Selain itu, eksoterisme tidak pernah akan melampaui individu. Eksoterisme bukan muncul dari esoterisme, namun muncul dari Tuhan.  
Schuon menyadari jika masing-masing “form” agama meyakini bahwa sesuatu “form” itu lebih hebat dibanding dengan “form” yang lain. Pemikiran seperti itu, lanjut Schuon, sangat wajar. Perpindahan agama terjadi justru karena adanya superioritas sebuah “form” terhadap yang lain. Bagaimanapun, superioritas tersebut sebenarnya relatif.

Menurut Schuon, Islam misalnya, lebih baik dari Hindu karena memuat bentuk terakhir dari Sanatana Dharma. Schuon mengatakan.: “…Sama halnya, bahwa Agama Hindu adalah form yang paling tua yang masih hidup mengimplikasikan bahwa agama tersebut memiliki superioritas tertentu atau sentralitas dibanding dengan bentuk yang terakhir (Islam)”.

Esoteris adalah aspek metafisis dan dimensi internal agama. Tanpa esoterisme, agama akan teredusir menjadi sekedar aspek-aspek eksternal dan dogmatis-formalistik. Esoterisme dan eksoterisme saling melengkapi. Esoteris bagaikan “hati” dan eksoteris bagaikan ‘badan’agama. Menurut Schuon, titik-temu agama bukan berada pada level eksoteris. Sekalipun agama hidup di dalam dunia bentuk (a world of forms), namun ia bersumber dari Esensi yang Tak Berbentuk (the formless Essence). Agama memiliki dimensi esoteris yang berada di atas dimensi eksoteris. Titik temu antar agama hanya ada pada level esoteris.

Melalui esoterisme, manusia akan menemukan dirinya yang benar. Pandangan esoteris akan menolak ego manusia dan mengganti ego tersebut menjadi ego yang diwarnai dengan nilai-nilai ketuhanan.  Esoterisme menembus simbol-simbol eksoterisme. Sekalipun terkait secara inheren kepada eksoterisme, esoterisme independen dari aspek eksternal, bentuk, formal agama.  Independensi tersebut karena esensi dari esoterisme adalah kebenaran total. Kebenaran yang tidak terbatas dan tidak teredusir kepada eksoterisme, yang memiliki keterbatasan. 

Pemaparan ringkas diatas menunjukkan gagasan Guenon dan Schuon yang memformulasi kesamaan agama dalam level esoteris adalah hasil interaksi mereka dengan para tokoh Freemason dan Teosof. Gagasan pada intinya semua agama sama disebarkan pada awalnya oleh para pengikut Freemason, yang ingin merelevansikan ajaran-ajaran Yahudi, mistis, dan “hikmah kuno” (ancient wisdom) ke zaman modern.


10 Wasiat Hasan Al Banna


1.Bangunlah segera untuk melaksanakan sholat apabila mendengar adzan walau bagaimanapun keadaanmu.

2.baca, telaah, dan dengarlah Al-Qur-an, berdzikirlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan janganlah engkau senang menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada faedahnya

3. Bersungguh-sungguhlah untuk bisa dan berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih.

4.Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang percakapan karena hal itu tidak akan mendatangkan kebaikan.

5 Jangan banyak tertawa, sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (berdzikir) adalah tenang dan tenteram.

6.Jangan suka bergurau, karena umat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh- sungguh terus menerus.

7. Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal itu akan mengganggu dan menyakiti.

8. Jauhilah ghibah (menggunjing) atau menyakiti hati orang lain dalam bentuk apa pun dan janganlah berbicara kecuali yang baik.

9. Berkenalanlah dengan saudaramu yang engkau temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan taawun (kerjasama).

10. Pekerjaan rumah (PR) kita sebenarnya lebih bertumpuk daripada waktu yang tersedia, maka tolonglah saudaramu untuk memanfaatkan waktunya dan apabila kalian mempunyai keperluan maka sederhanakan dan cepatlah diselesaikan.

Dukung Gerakan ISIS

Ayo Dukung Gerakan ISIS, 'Istri Shalihah Idaman Suami'


Sahabat Voa Islam, Ayo Dukung Gerakan ISIS!
Semua umat Islam pasti akan merindukan ISIS, apalagi bagi suami dan anak-anak. 
Eiits, jangan gusar dulu. Gerakan ISIS disini maksudnya adalah Gerakan Istri Shalihah Idaman Suami hehehe...
Ya benar, ISIS yang dimaksud disini adalah ISIS yang ada di keluarga umat Islam, bukan yang sedang ramai diperbincangkan soal makna ISIS (Islamic State Iraq & Syam) lhoo....
Menjadi ISISer tak mudah dilaksanakan, juga tak mudah diterapkan karena membutuhkan kesabaran menuju kearah kesempurnaan ISIS. Menjadi ISIS butuh sebuah ilmu dien yang mumpuni dan tak akan didapatkan di mal-mal atau pasar-pasar tempat kesukaaan para muslimah, bukan?
Diantara sifat-sifat istri sholihah itu adalah..
  1. Jika seorang istri diajak suaminya untuk memenuhi kebutuhannya, maka hendaklah ia menyambut ‘panggilan’ tersebut tanpa menunda-nunda.
  2. Wanita yang sholihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan kepada suaminya juga memelihara dan menjaga dirinya ketika suaminya tidak ada.
  3. Tidak bermasam muka di hadapan suami.
  4. Berusaha memilih perkataan terbaik tatkala bicara dengan suami.
  5. Tidak memerintahkan suami untuk mengerjakan pekerjaan wanita, misalnya: mencuci, memasak, memandikan anak dll.
  6. Keluar rumah hanya dengan izin suami.
  7. Berhias hanya untuk suami: memperhatikan penampilan dan aroma tubuh.
  8. Tidak memasukkan tamu yang tidak disukai/diizinkan suaminya ke dalam rumah.
  9. Menjaga waktu makan dan waktu istirahat suami.
  10. Menghormati mertua serta kerabat suami.
  11. Menenangkan suami jika suami sedang bingung atau banyak pikiran.
  12. Segera meminta maaf jika ia melakukan kesalahan pada suami (tidak menunda-nunda meminta maaf).
  13. Mencium tangan suami apabila suami hendak kerja atau datang dari pekerjaan.
  14. Mau diajak suami untuk shalat malam, bahkan jika bisa ia yang mengajak suami untuk shalat malam.
  15. Tidak menyebarkan rahasia keluarga, menyimpan rahasia suami, tidak menceritakan urusan ‘hubungan’ suami-istri.
  16. Tidak membentak atau mengeraskan suara di hadapan suami.
  17. Berusahalah untuk selalu bersikap qonaah.
  18. Tidak menunjukan kesedihan tatkala suami gembira. Tidak menunjukkan kegembiraan tatkala suami bersedih.
  19. Berusaha untuk memperhatikan kesukaan atau selera suami, termasuk menghindari bau-bauan yang tidak disukai suaminya.
  20. Berusaha mengatur uang suaminya dengan sebaik-baiknya dan tidak boros.
  21. Tidak menceritakan kecantikan fisik dan sifat-sifat wanita lain kepada suaminya.
  22. Tidak membiarkan suami jika suami melakukan hal buruk (maksiat). Berusaha menasehati suami dengan cara yang baik jika suami futur atau maksiat.
  23. Menjaga pandangannya hanya untuk suami.
  24. Lebih suka menetap di rumah dan tidak suka sering keluar rumah.
  25. Tidak melupakan kebaikan suaminya jika suami melakukan kesalahan.
Istri sholihah, perhiasan dunia paling indah..
Semoga Allah menjadikan kita salah satu diantaranya..
Nah lalu bagaimana caranya menjadi ISIS yang sempurna? Tak cuma menjadi istri shalihah idaman suami, tetapi juga menjadi Istri Sholihah dan ibu yang sukses. Berikut tipsnya berdasarkan Al Quran dan As Sunnah..
12 Cara Menjadi ISISER sejati, Istri Shalihah Idaman Suami Berdasarkan Al Quran dan Al Hadist:
Hushain bin Mihshan berkata: "Bibiku berkisah padaku, ia berkata: "Aku pernah mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena suatu kebutuhan, beliaupun bertanya:"Wahai wanita, apakah engkau telah bersuami?" "Iya," jawabku. "Bagaimana engkau terhadap suamimu?" tanya beliau. "Aku tidak mengurang-ngurangi dalam mentaatinya dan berkhidmat padanya, kecuali apa yang aku tidak mampu menunaikannya," jawabku."Lihatlah di mana keberadaanmu terhadap suamimu, karena dia adalah surga dan nerakamu," sabda beliau. (HR. Ibnu Abi Syaibah dan selainnya, dishahihkan sanadnya oleh Asy-Syaikh Al- Albani rahimahullah dalam Adabuz Zifaf, hal. 179)

Artinya, hadits ini bukan berbicara soal bahwa kebutuhan seks yang wajib dipenuhi oleh pasangan itu hanyalah kebutuhan suami saja. Ini terkait soal kewajiban istri patuh pada suami dalam hal yang dihalakan oleh Allah.

1. Patuh dan taat kepada suaminya.

Apapun titel, pekerjaan, pangkat dan kedudukan sang istri, di dalam rumah tangganya, ia wajib patuh dan taat kepada suaminya. Patuh dan taat dalam konteks ini, yaitu dalam batas-batas yang tidak menyimpang dari ajaran agama atau selama suaminya masih menjalankan ketentuan-ketentuan Allah.

Perintah taat kepada suami, dinyatakan Allah:
"Laki-laki adalah pemimpin atas perempuan-perempuan karena Allah telah melebihkan sebagian mereka [laki-laki] atas sebagian yang lain [perempuan] dan dengan sebab sesuatu yang telah mereka [laki-laki] nafkahkan dari harta-hartanya. Maka perempuan-perempuan yang shaleh ialah yang taat lagi memelihara diri dibalik belakang suaminya sebagaimana Allah telah memelihara dirinya." [QS. 4:34]

2. Penuh kasih sayang selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: "Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha." (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)

3. Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.

Berkhidmat kepada suami ini telah dilakukan oleh wanita-wanita utama lagi mulia dari kalangan shahabiyyah, seperti yang dilakukan Asma' bintu Abi Bakar Ash-Shiddiq radhiallahu 'anhuma yang berkhidmat kepada Az-Zubair ibnul Awwam radhiallahu 'anhu, suaminya. Ia mengurusi hewan tunggangan suaminya, memberi makan dan minum kudanya, menjahit dan menambal embernya, serta mengadon tepung untuk membuat kue. Ia yang memikul biji-bijian dari tanah milik suaminya sementara jarak tempat tinggalnya dengan tanah tersebut sekitar 2/3 farsakh1. (HR. Bukhari no. 5224 dan Muslim no. 2182)

Demikian pula khidmatnya Fathimah bintu Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa sallam di rumah suaminya, Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu, sampai-sampai kedua tangannya lecet karena menggiling gandum. Ketika Fathimah datang ke tempat ayahnya untuk meminta seorang pembantu, sang ayah yang mulia memberikan bimbingan kepada yang lebih baik: "Maukah aku tunjukkan kepada kalian berdua apa yang lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu? Apabila kalian mendatangi tempat tidur kalian atau ingin berbaring, bacalah Allahu Akbar 34 kali, Subhanallah 33 kali, dan Alhamdulillah 33 kali. Ini lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu." (HR. Al-Bukhari no. 6318 dan Muslim no. 2727)

4. Tidak memberikan Kemaluannya kecuali kepada suaminya.

"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman." (an-Nuur: 2-3).

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk," (al-Israa': 32)

"Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina," (al-Furqaan: 68-69).

"Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (al-Mumtahanah: 12).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, "Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong," (HR Muslim no.107).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rauslullah SAW. bersabda, "Tidaklah berzina seorang pezina saat berzina sedang ia dalam keadaan mukmin,"

Masih diriwayatkan darinya dari Nabi SAW. beliau bersabda, "Jika seorang hamba berzina maka keluarlah darinya keimanan dan jadilah ia seperti awan mendung. Jika ia meninggalkan zina maka kembalilah keimanan itu kepadanya," (Shahih, HR Abu Dawud no.4690).

Diriwayatkan dari al-Miqdad bin al-Aswad r.a, ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda kepada para sahabatnya, "Bagaimana pandangan kalian tentang zina?" Mereka berkata, "Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya maka ia haram sampai hari kiamat." Beliau bersabda, "Sekiranya seorang laki-laki berzina dengan sepuluh orang wanita itu lebih ringan daripada ia berzina dengan isteri tetangganya,"(Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad no.103).

5. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. "Asma' bintu Yazid radhiallahu 'anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?" Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: "Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami)." Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya." (HR. Ahmad 6/456, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Adabuz Zafaf (hal. 63) menyatakan ada syawahid (pendukung) yang menjadikan hadits ini shahih atau paling sedikit hasan)

6. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya". (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: "Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.")

7. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta' (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya". (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

8. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur." Ada yang bertanya kepada beliau: "Apakah mereka kufur kepada Allah?" Beliau menjawab: "Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: "Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali." (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)

9. Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar'i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya." (HR. Muslim no.1436)


10. Melegakan hati suami bila dilihat.

Rasulullah bersabda, "Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi." (HR Ibnu Majah).

11. Amanah.

Rasulullah bersabda, "Ada tiga macam keberuntungan (bagi
seorang lelaki), yaitu: pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamulihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu …" (HR Hakim).

12. Istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir dan berperasaan bagi suaminya.

Allah SWT berfirman, "Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir." (QS Ar Rum [30]: 21).

Apakah ada Kriteria Istri ala ISIS di jaman sekarang ini seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits diatas... :)

Surat pak Waris - Syawal 1435 H

Surat dari pak Waris di Pulau Kera

Assalamu'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh,

Yang dikasihi dan dimuliakan Allah
Pak Jogi, Ibunda Ning SLamet, 
Bapak dan Ibu para pendukung Dakwah,
Hafidzakumullah

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriyah, Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Minal Aaidin Wal Faaizin, mohon maaf lahir dan batin..

Alhamdullillah, didukung doa dan bantuan Para Bapak dan Ibu, misi belajar Dakwah fisabilillah ke Kupang, Pulau Kera dan Pulau Rote Ndao Propinsi NUsa Tenggara Timur sudah berjalan dengan baik. Saya tugas khotib IdulFitri di Masjid Dusun Oelaba (artinya Air memancar) karena diwilayah ini walau ditepi laut tetapi airnya tawar sehingga pernah terjadi perang suku karena memperebutkan dusun yang menjadi pusat air. 

Dan ananda Osama sibuk bersama anak-anak di sekitar masjid. Dusun Oelaba sudah dihuni oleh para Muslimin asal Sulawesi Selatan pada akhir 1700-an. Mereka tidak mau dijajah Belanda maka mereka mencari kehidupan baru di Pulau Rote, yang penduduknya masih atheis, paganisme dan beragama.

Ketika hendak merapat ke Pulau Kera, saya harus ikut tercebur di Laut ketika menuju Pulau Kera karena ombak besar dan angin sangat kuat, namun semua itu justru makin indah kisah perjalanan kita menerokai medan Dakwah di bumi-Nya. Handphone saya pun ikut rosak kerana ikut kecebur dilaut. Pengalaman ini benar-benar membuat kami semakin semangat dan kian tertantang untuk bekerja, bekerja dan bekerja lagi dalam Dakwah yang berskala luas sampai mati dalam Dakwah.

Alhamdulillah wa syukrulillah, selepas dari IFTAR RAmadhan bersama para Muallaf di Temanggung dan Gunungkidul Jogjakarta, pada 28 dan 29 Ramadhan masih sempat kami buat IFTAR JAMA'I di Pulau Kera bersama para anak yatim, janda dan faqir miskin dari 200 penduduk Pulau Kera, dengan menghematkan duit infaq dari Parapendukung Dakwah dimanapiun berada.

Mohon sabar saya masih banyak tetamu yang datang berhari raya ke rumah. Saya tidak sedar bahwa kini Waris Fakhruddin sudah nak jadi orangtua, yang diziarahi dan dimintai nasehat oleh umat kita, dengan berbagai prooblematika mereka, ada yang mengadu kerana sudah nak menikah tak kunjung dapat jodoh, ada yang mengadu kerana bergaduh dengan suami/istrinya dan macam-macam lah! 

Alhamdulilllah ala kulli nushrotillah, di Gunung Tengger wilayah Kabupaten Lumajang Jawa Timur, yang merupakan basis umat Hindu sisa-sisa kejayaan kerajaan Majapahit, pada malam takbiran Idul Fitri 1435 Hijriyah, Allah Azzawajalla karuniakan kepada kita 2 saudara baru yang ikrar syahadat masuk Islam. Dan pagi hari setelahh sholat Idul FItri,  seorang lagi minta kita syahadatkan. Mereka bertiga sudah meninggalkan agama Hindu-nya dan kini sudah jadi Muslim.

Kini,Kami sudah pun sampai di rumah dengan selamat, sihat wal afiat. Saya masih menghimpun data dan foto untuk segera kami kirim laporan kepada Saudara-saudara kami seperjuangan Dakwah semesta alam. Buat sementara waktu, belum dapat kirim WA/sms karena HP saya harus di re[pair akibat oikut kecebur dilaut Pulau Kera.

Kiranya ini pendahuluan saya laporan dan terima kasih banyak atas segala doa dan bantuan Antum semua, jazakumullah ahsanal jazaa.

Wasalam,
Akhukum Diddin,
Waris Fakhruddin dan kawan-kawan; 
di Yayasan Peduli Umat Temanggung,
Persatuan Dai Gunungkidul DI Jogjakarta,
Himpunan Muallaf Kaloran Temanggung,
Ustadz Muhammad TRamli, Imam Masjid Raya Kupang NTT
Umat Muslim di Pulayu Kera,
Umat Muslim di Ba'a Pulau Rote dan
Umat Muslim di Oelaba, Kecamatan Buso Langga (Maaf, menurut bahasa orang Rote, Buso=Anjing, Langga= Kepala, jadi BUso Langga : Kepala Anjing)

Friday, 11 July 2014

AKADEMI KELUARGA - PARENTING NABAWIYAH

AKADEMI  KELUARGA
MEMBANGUN GENERASI PERADABAN

Pada hakikatnya dunia pendidikan adalah dunianya orang tua. Orang tua-lah yang bertanggung jawab penuh untuk mendidik anak-anak hingga menjadi generasi yang membanggakan kelak. Namun sistem kehidupan hari ini seolah memaksa para orang tua untuk menitipkan anak-anak mereka di sekolah yang dianggap baik karena berbagai alasan. Sebuah alasan yang paling klise adalah kesibukan. Kesibukan bukanlah sebuah pelanggaran. Namun kesibukan tidak boleh menghilangkan waktu dan perhatian untuk anak-anak yang merupakan tanggungjawab mereka.

Sekilas Tentang Akademi Keluarga
Akademi Keluarga adalah sebuah proyek kerja sama antara Parenting Nabawiyah dan Kuttab Al-Fatih Depok yang bertujuan untuk menjembatani idealitas dan realitas kondisi saat ini.

Kurikulum yang kami angkat adalah kurikulum  yang sesuai dengan ajaran Islam. Kami menolak semua teori dan penelitian di luar Islam yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Adapun pilihan tema yang diberikan, sudah kami kami kaji dan diharapkan mampu menjadi dasar pijakan untuk mengembalikan peran orang tua dalam memperbaiki suami, istri dan anak-anak.

Kami yakin merupakan awalan yang baik apabila seorang anak dipegang dan dididik sendiri oleh orang tuanya pada 5 tahun pertama yang merupakan masa kanak-kanak awal. Dr. Kholid Ahmad Asy-Syantut ( Pakar Pendidikan Islam) mengatakan bahwa usia 7-12 tahun adalah masa kanak-kanak yang tenang di mana anak-anak akan menjalani masa belajar dan masa berinteraksi dengan tenang untuk optimalisasi anak memperdalam ruhiyah, akhlaq dan interaksi sosialnya. Namun bila pada masa kanak-kanak awal tidak terjaga dengan kawalan baik dari orang tua-nya, maka masa kanak-kanak tenang ini tidak akan tercapai. Anak-anak tidak akan mengecapi nikmatnya ibadah dan kebiasan-kebiasan baik sesuai dengan ajaran Islam.


Skema Akademi Keluarga
Akademi Keluarga merupakan sebuah awalan untuk mengembangkan pola pendidikan anak sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Pendekatan yang digunakan adalah dalil-dalil yang lengkap dan utuh serta mampu menghubungkan antara sebab turunnya ayat atau hadits dengan konteks kehidupan hari ini.  Kita semua akan belajar bersama untuk mengaplikasikan dalil-dalil tersebut sebagai realita konkrit dalam keseharian.
Kami percaya semua individu memiliki teknis yang unik yang berbeda satu dengan yang lain. Maka kami tidak hendak mengajarkan tips dan trik, namun berupaya untuk masing-masing dari kita belajar dan mengambil hikmah untuk mendalami dan mempelajari apa yang diajarkan Rasulallah Shallallahu alaihi wasallam, lalu menerapkannya ke dalam pola keseharian kita dengan aplikasi yang beragam sesuai dengan kondisi dan karakter masing-masing keluarga.
Waktu Belajar
Akademi Keluarga akan resmi dibuka dengan Stadium General oleh Ust. Budi Ashari pada 13 April 2014 dari jam 9-12.

Pertemuan pertama akan dimulai pada tanggal 5 Mei 2013 dan akan berakhir pada tanggal 12 April 2015. Satu sesi ajar akan berlangsung dari jam 7.30-9.30 dan dilanjutkan 10.00-12.00.
Peserta diharapkan hadir pada pukul 07.00 untuk registrasi dan mengerjakan soal pre test.

Silabus
MODUL 1
Mendidik dengan Keteladanan
·       Rasulullah, Sang Teladan
·       Membangun keteladanan dan kekaguman
·       Kecerdasan anak dalam meniru



MODUL 2
Berbagi Peran Suami dan Istri
·       Durhakanya orang tua pada anak
·       Ayah menguatkan kepemimpinannya dan Ibu menjaga fitrahnya

MODUL 3
Harmonisasi suami istri
·       Belajar dari suami dan istri dalam Al Quran
·       Menjaga harmonisasi dan komunikasi suami istri

MODUL 4
Peranmu, Surgamu
·       Peran muslimah secara umum
·       Berbagai peran yang harus dijalankan seorang ibu
·       Pertanggungjawaban peran yang dijalankan

MODUL 5
Mendidik Anak Laki-laki
·       Harapan atas Anak Laki-laki
·       Laki-laki harus mampu menjadi pemimpin
·       Kegiatan/Karir yang harus dihindari oleh anak laki-laki

MODUL 6
Mendidik Anak Perempuan
·       Fitrah Perempuan
·       Kegiatan/Karir  yang disarankan untuk anak Perempuan

MODUL 7
Menanamkan Tauhid dan Surga
·       Bagaimana menanamkan nilai tauhid pada anak
·       Menjawab pertanyaan unik anak
·       Mengenalkan dan menjadikan surga sebuah tujuan

MODUL 8
Finansial dalam keluarga
·       Pembagian harta  suami istri
·       Basis manfaat dalam penggunaan uang
·       Cara mengatur keuangan keluarga


MODUL 9
Mengenalkan Anak tentang Uang
·       Umur berapa diperkenalkan dengan proses jual beli
·       Bagaimana mengarahkan pengeluaran uang pada anak: mana manfaat, mana boros, mana mubazir?

MODUL 10
Mengajarkan Konsep Quran dan Dzikir
·       Mengenalkan konsep tahsin Kuttab Al Fatih untuk diterapkan pada anak
·       Definisi, faidah dan keutamaan dzikir
·       Peran dzikir bagi perkembangan karakter anak

MODUL 11
Mengajarkan Rutinitas Ibadah dan Kebiasan sesuai Sunnah
·       Membiasakan rutinitas Ibadah
·       Sunnah Fitrah
·       Sunnah-sunnah yang merupakan aktivitas keseharian kita.

MODUL 12
Berkisah dan Nasyid
·       Berkisah, bukan mendongeng
·       Fungsi kisah
·       Berikan nasyid yang isinya seperti fungsi kisah

MODUL 13
Liburan Keluarga dan Permainan yang Bermanfaat
·       Nilai ibadah dan pendidikan/ibroh yang bisa didapatkan di tempat itu
·       Ketersediaan makanan halal
·       Main merupakan cara memperkenalkan dunia beserta isinya.

MODUL 14
Pengenalan Calistung
·       Pengenalan huruf hijaiyah, latin, dan angka
·       Konsep calistung yang diajarkan di kuttab untuk persiapan masa belajar

MODUL 15
Keselarasan Rumah dan Sekolah
·       Menjaga keselarasan pengajaran yang di dapat di sekolah dengan penerapan di rumah
·       Adanya konsep saling mendukung dan menunjang pola pendidikan rumah dan sekolah
·       Menjaga komunikasi yang baik dengan guru-guru di sekolah
MODUL 16
Hubungan Baik dengan Mertua dan Ipar
·       Meneladani Keluarga Rasulullah berinteraksi
·       Belajar berkomunikasi
·       Saling menerima, memahami dan berprasangka baik

MODUL 17
Aturan Hukum Halal Haram pada Anak
·       Ketegasan dalam masalah halal haram pada anak
·       Anjuran dan larangan

MODUL 18
Bahasa Peradaban
·       Bahasa sebagai pondasi dasar peradaban
·       Lisan dan tulisan yang harus dimaknai dalam kehidupan sehari-hari

MODUL 19
Aurat dan Adab Minta Izin
·       Umur berapa diperkenalkan dengan penutupan aurat.
·       Batasan aurat ibu dan ayah pada anak-anaknya
·       Adab Minta Izin

MODUL 20
At Thibbun Nabawi
·       Belajar Pengobatan ala Nabi
·       Penanganan pertolongan pertama bila anak demam,luka, pingsan, kejang
·       Tenang dalam menghadapi kondisi dan situasi apapun

MODUL 21
Ibroh Masa Hamil, Melahirkan, dan Menyusui
·       Menyiapkan makanan halal dan thoyib sejak masa kandungan
·       Penjagaan ruhiyah
·       Dialog dan komunikasi

MODUL 22
Belajar dari pengalaman Keluarga dengan 7 orang anak. 
·       Apa yang dihadapi sehari-hari
·       Bagaimana mendidik anak-anak di rumah
·      Menjaga kerukunan dan saling membantu dalam rumah
Jadwal Mata Pelajaran
Pertemuan
Tanggal
Modul
Pengajar
Ket
1
13-04-2014
Stadium General
Ust. Budi Ashari
Bersama Ayah
2
17-05-2014
Mendidik dengan Keteladanan
Berbagi Peran Suami Istri
Ust. Elvin
Ust. Herfi
Bersama Ayah
3
14-06-2014
Harmonisasi Suami Istri
Peranmu Surgamu
Ust. Arief
Ustzh. Poppy

4
12-07-2014
Mendidik Anak Laki-Laki
Mendidik Anak Perempuan
Ust. Elvin
Ustzh Mulyati

5
16-08-2014
Menanamkan Tauhid dan Surga
Finansial dalam Keluarga
Ust. Budi Ashari
Ust. Budi Ashari
Bersama Ayah
6
13-09-2014
Mengajarkan Anak Tentang Uang
Mengajarkan Quran dan Dzikir
Pembagian Raport Bayangan
Ustzh. Poppy
Ust. Ja’far

7
11-10-2014
Mengajarkan Rutinitas Ibadah
Berkisah dan Nasyid
Ust. Iwan
Ust. Ilham

8
15-11-2014
Liburan dan Permainan Bermanfaat
Calistung
Ustzh. Nunu
Ustzh. Lani

9
13-12-2014
Keselarasan Rumah dan Sekolah
Hubungan Baik dengan Mertua & Ipar
Ust. Galan
Ustzh. Poppy

10
17-01-2015
Mengajarkan Halal dan Haram
Bahasa Peradaban
Ust. Iwan
Ust. Herfi

11
14-02-2015
Aurat dan Adab Minta Izin
At Thibun Nabawi
Ust. Rofiq
Ust. Febri

12
14-03-2015
Ibroh Hamil, Melahirkan, & Menyusui
Belajar dari Pengalaman Keluarga dengan 7 Orang Anak
Ustzh. Poppy
Ust. Elvin &
Ustzh. Mulyati

13
11-04-2015
Diskusi dan Berbagi Cerita
Pembagian Sertifikat dan Hasil Belajar
Ust. Budi Ashari
dan Tim PN
Bersama Ayah

Bila ada perubahan jadwal,  akan diumumkan minimal sepekan sebelum jadwal via sms yang telah didaftarkan no.nya kepada panitia penerimaan. (Mohon pastikan bahwa no.telphone yang didaftarkan adalah nomor yang aktif).


Penilaian
Kriteria Penilaian
Persentase
Tenggat Waktu
Kehadiran dan Kedisiplinan
60%                     
Tiap Sesi
Tugas:
1. Pre-Test
2. Aplikasi Program Harian
3. Jurnal Pembelajaran
35 %:
5 %
10%
20%

Awal Tiap Sesi
Dikumpulkan di sesi bulan berikut
Dikumpulkan di sesi bulan berikut
Kontribusi dan Adab
5 %
Tiap Sesi

DESKRIPSI PENILAIAN
1.      Kehadiran dan Kedisiplinan:
Peserta hadir tepat waktu pada setiap sesi.
2.     Tugas:
1)     Pre Test, peserta diminta untuk menjawab quiz singkat mengenai materi yang akan disampaikan
2)     Aplikasi Program Harian, peserta diminta untuk
·     Mengumpulkan form evaluasi  harian selama 25 hari penerapan program.
·     Program dibuat sendiri oleh peserta sesuai dengan materi yang baru didapatkan, minimal 2 poin program/ materi ajar.
3)     Jurnal Pembelajaran Pribadi
·      Jurnal berupa essay/narasi kurang lebih 1 halaman A4 untuk setiap materi ajar.
·     Jurnal Pembelajaran Pribadi berisi hikmah (pelajaran baru) apa saja yang mereka dapatkan setelah mendapatkan materi ajar dan/atau  apa yang peserta rasakan setelah menerapkan program yang telah dibuat  dan diterapkan selama sebulan.
3.     Kontribusi dan Adab
Peserta diminta untuk berkonsentrasi mendengarkan, menyimak, santun, dan antusias dalam belajar.
HASIL NILAI AKHIR DAN KELULUSAN
Nilai porsentase:    < 80% = Jayyid,   81-90% = Jayyid Jiddan,   91-100% = Mumtaz